Nyan Cat

Monday, November 26, 2012

Struktur Dan Peran Organisasi SMA


1. Latar Belakang


               Pada dewasa ini di Indonesia sering sekali terjadi tawuran antar siswa,khususnya di Jakarta yang terjadi pada bulan September lalu merupakan bukti nyata kurangnya peran pengajar di sekolah yang merupakan pengganti orang tua bagi siswa-siswanya.Tawuran antar siswa dapat terjadi dengan beberapa factor,namun untuk mencegahnya,pihak sekolah seharusnya mempunyai solusi untuk mencegah terjadinya tawuran antar siswa.Karena itulah dibutuhkan sebuah sub-organisasi yang bernaung dibawah sekolah tersebut untuk mengatasi permasalah yang terjadi pada murid-murid yang bermasalah pada sekolah tersebut.Contohnya seperti Kesiswaan atau BP.Peran setiap guru juga tidak kalah penting dalam membimbing muridnya agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif dan salah.Selain dari pihak guru,kepala sekolah sebagai pemimpin juga perlu mengetahui kegiatan lain yang dilakukan oleh murid-muridnya dan selalu memberi arahan yang baik sebagai mana seharunya seorang pemimpin.

            Selain karena seringnya terjadi tawuran antar pelajar,tiap tahunnya selalu ada kegiatan MOS yang disalahgunakan oleh senior untuk menindas juniornya dan diajak untuk bergabung dalam kelompoknya sebagai bawahannya dan sering dimintai uang sebagai bukti loyalitas kepada seniornya.Untuk itulah penulis ingin menyoroti struktur organisasi SMA,serta fungsi dan peran tiap jabatannya untuk menanggulangi masalah seperti tawuran pelajar yang telah terjadi dan berbagai masalah dalam dunia pendidikan khuusnya tingkat SMA karena pada taraf inilah para remaja berlomba-lomba mencari jati dirinya masing-masing.

2. Identifikasi Masalah

        Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan oleh penulis di atas,identifikasi masalah pada makalah ini adalah mengenai peranan penting dari setiap struktur jabatan sekolah pada tingkat SMA serta aspek,fungsi,dan tingkatan pada jabatan tertentu secara umumnya pada suatu SMA yang berinteraksi langsung dengan jalannya pembelajaran dan proses pendidikan.

3.Landasan Teori

Pengertian Organisasi Sekolah

       Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana peran kita didalam suatu lingkungan.

Definisi organisasi sekolah dari para ahli:
· Organization is the form of every human association for the attainment of comon purpose (James D. Oony)
· An organization as a system of cooperative activities of two or more persons (Chester I. Barnard)

Dari defini tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan

4.Pembahasan Masalah

        Setiap unit kerja dipimpin oleh seorang kepala/pimpinan yang menduduki posisi menurut tingkat unit kerjanya di dalam keseluruhan organisasi. Posisi, tanggung jawab dan wewenang di dalam suatu kelompok formal terikat pada struktur dan dibatasi oleh peraturan-peraturan yang mendasari pembentukan organisasi kerja tersebut. Hubungan kerja yang didasari wewenang dan tanggung jawab, baik secara vertikal maupun horizontal dan diagonal akan menunjukan pola tertentu sebagai mekanisme kerja. Dengan kata lain pembagian tugas, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta arus perwujudan tugas, akan menggambarkan tipe atau bentuk organisasi kerja. Tipe-tipe organisasi itu antara lain:

a. Organisasi Lini (Line Organization)
Dalam tipe ini semua hak dan kekuasaan berada pada pimpinan tertinggi.
b. Organisasi Staf (Staff Organization)
Dalam tipe ini semua hak, kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis pada unit kerja yang ada secara bertingkat. Setiap unit memperoleh sebagian hak dalam menentukan kebijakan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum dari pimpinan tertinggi. Bentuk Gabungan (Line and Staff Organization)
c. Organisasi Fungsional (Fungsional Organization)
Dalam tipe ini pembagian hak dan kekuasaan dilakukan berdasar fungsi yang diemban oleh unit kerja dan terbatas pada tugas-tugas yang memerlukan keahlian khusus.

Macam-macam Struktur Organisasi

       Struktur Organisasi pendidikan yang pokok ada dua macam yaitu sentralisasi dan desentralisasi. Di antara kedua struktur tersebut terdapat beberapa struktur campuran yakni yang lebih cenderung ke arah sentralisasi mutlak dan yang lebih mendekati disentralisasi tetapi beberapa bagian masih diselenggarakan secara sentral. Pada umumnya, struktur campuran inilah yang berlaku dikebanyakan negara dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi bangsanya.

a. Struktur Sentralisasi


      Di negara-negara yang organisasi pendidikannya di jalankan secara sentral, yakni yang kekuasaan dan tanggung jawabnya dipusatkan pada suatu badan di pusat pemerintahan maka pemerintah daerah kurang sekali atau sama sekali tidak mengambil bagian dalam administrasi apapun.

      Segala sesuatu yang mengenai urusan-urusan pendidikan, dari menentukan kebijakan (policy) dan perencanaan, penentuan struktur dan syarat-syarat personel, urusan kepegawaian, sampai kepada penyelenggaraan bangunan-bangunan sekolah, penentuan kurikulum, alat-alat pelajaran, soal-soal dan penyelenggaraan ujian-ujian, dan sebagainya. Semuanya ditentukan dan ditetapkan oleh dan dari pusat. Sedangkan bawahan dan sekolah-sekolah hanya merupakan pelaksana-pelaksana pasif dan tradisional semata-mata.

b. Struktur Desentralisasi

     Di negara-negara yang organisasi pendidikannya di-desentralisasi, pendidikan bukan urusan pemerintah pusat, melainkan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan rakyat setempat. Penyelenggaraan dan pengawasan sekolah-sekolah pun berada sepenuhnya dalam tangan penguasa daerah.
     
      Kemudian pemerintah daerah membagi-bagikan lagi kekuasaannya kepada daerah yang lebih kecil lagi, seperti kabupaten/kotapraja, distrik, kecamatan dan seterusnya dalam penyelengaraan dan pembangunan sekolah, sesuai dengan kemampuan, kondisi-kondisi, dan kebutuhan masing-msing


Wewenang Dan Tanggung Jawab Organisasi Sekolah

a. Kepala sekolah.
Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :
· Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah
· Menjabarkan,melaksanakan dan mengembangkan kurikulum
· Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan
· Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar
· Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan
· Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi
· Menetapkan Program Kerja Sekolah
· Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi
· Melegalisasi dokumen organisasi
· Memutuskan mutasi siswa
b. Komite sekolah
Wewenang dan Tangung jawab, antara lain:
· Memberikan masukan terhadap kebijakan mutu pendidikan
· Mengawasi kebijakan sekolah.
c. Guru
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
· Mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan pelajaran sesuai dengan bidang studi
· Mengevaluasi hasil pekerjaannya.
· Mewakili kepala sekolah dan orang tua siswa di kelas.
· Mengetahui tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan memeriksa hasil tugas itu untuk dinilai.
· Memperhatikan kelakuan dan kerajinan siswa sebagai bahan laporan kepada kepala sekolah, wali kelas, dan guru BP.
· Memecahkan masalah-masalah pelajaran yang dihadapi siswa untuk memberikan bimbingan pelajaran kepada siswa yang cerdas, siswa yang kurang cerdas, dan siswa yang membandel.
· Memperhatikan hasil ulangan EBTA, EBTANAS, dan mengisi daftar nilai siswa.
d. Siswa
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
· Menuntut ilmu sebaik-baiknya
· Mempertanggung jawabkan hasil pembelajarannya
· Mematuhi peraturan yang sudah di tetapkan oleh pihak sekolah

5. Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan
      Setiap organisasi selalu mempunyai tujuannya masing-masing,termasuk juga organisasi pendidikan seperti SMA.Fungsi dan peran dari tiap jabatan memiliki peran yang saling ketergantungan dengan jabatan lainnya, sekolah juga harus mampu mendidik anak-anak siswanya khususnya pada tingkat SMA untuk menuntun mereka mencari jati dirinya dengan benar dan tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif dengan bantuan dari para pengajar dan serta bimbingan dari setiap orang tuanya.

5.2 Saran
      Dengan mengetahui struktur dan peran setiap jabatan yang ada di dalam sekolah,diharapkan semua aspek yang berada di dalamnya menjalankan peran dan fungsi mereka sebagaimana seharusnya seorang pelajar harus menuntut ilmu dan guru menjadi pengajar dan membimbing anak muridnya ke jalan yang benar,bukan hanya sekedar memberi nilai atas apa yang muridnya kerjakan.