Tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa faktor ekonomi memang memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia.Ekonomi memang mencakup banyak bidang dalam hidup ini
contohnya dalam bidang sosial budaya yang akan Saya jelaskan hubungannya.
Faktor
Ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat memegang peranan penting dalam menentukan tingkatan status sosial
seseorang atau sekelompok orang di dalam lingkungannya.Sebenarnya di dalam
kehidupan bermasyarakat ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat status
sosial seseorang,yaitu faktor ekonomi,faktor pendidikan,faktor keturunan dan
pekerjaan seseorang.Tetapi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia umumnya
faktor ekonomi adalah hal dapat dikatakan sebagai tolok ukur status sosial
seseorang.
Seseorang
dengan tingkat kekayaan yang tergolong tinggi akan berbeda pola hidup dan
kebiasaannya dibandingkan dengan orang yang tingkat ekonominya dibawah standar
pada masyarakat tersebut.Jika seseorang yang ekonominya menunjang,umumnya dia
tidak akan pergi makan di restoran – restoran murah pinggir jalan atau
berrekreasi di tempat-tempat lokal,sedangkan untuk orang-orang yang tingkat
ekonominya rendah mereka lebih sering makan di warung-warung nasi atau paling
tidak mereka membeli bahan makanan dan memasaknya sendiri.Perbedaan yang
terlihat jelas juga tampak dalam bagaimana mereka berpenamilan dan bertutur
kata.Orang-orang dengan tingkat status tinggi akan berpenampilan lebih elegan
dan berbicara dengan sopan dan halus,sedangkan untuk masyarakat dengan status
sosial rendah umumnya berpenampilan tidak menarik dan kurang memperhatikan
penampilannya,dalam berbicara pun mereka sering menggunakan kata-kata yang
kasar dan kurang sopan di dengar.Dan dengan adanya perbedaan kebiasaan dan pola
hidup tersebut muncullah yang disebut stratifikasi social atau bisa disebut
juga kasta.
Stratifikasi
sosial tentunya memiliki memiliki beberapa dampak yang terjadi dalam kehidupan
sosial,selain dampak negatif ada pula dampak positifnya.Berikut dampak positif
dan negatif dari stratifikasi sosial:
1.
Dampak positif Stratifikasi Sosial
Orang-orang
akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya
kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau
bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contoh: Seorang
anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa
depan. Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial
masyarakat ke arah yang lebih baik.
Pada
umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih
lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing negara
dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada. Pembangunan berbagai
sarana dan prasarana transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara,
dan jalan rel dapat menimbulkan efek ekonomi berganda yang cukup besar, baik
dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan
investasi dalam perekonomian lokal dan regional.
Kurang
tanggapnya pemerintah dalam menanggapi prospek perkembangan ekonomi yang dapat
diraih dari tansportasi merupakan hal yang seharusnya dihindari. Mereka yang
mempunyai kendaraan lebih bagus atau mewah dari pada yang lain maka akan
berkedudukan diatas yang lainnya yang tidak mempunyai kendaraan yang lebih
mewah. Mewah tidaknya kendraan dan banyaknya kendaraa pribadi yang dimiliki
menempatkan pemiliknya pada status social yang lebih tinggi.
2.
Dampak negativ Stratifikasi Sosial
Umumnya
ada tiga dampak negative dalam
stratifikasi sosial yaitu :
1. Konflik
antar kelas
Dalam
masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti
kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi
disebut kelas-kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara
kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan
muncul konflik antarkelas.Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan
upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.
2. Konflik
antar kelompok social
Di
dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di
antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologo, profesi, agama, suku,dan ras.
Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi
pemaksaan, maka timbul konflik. Contoh: tawuran pelajar.
3. Konflik
antargenerasi
Konflik
antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama
dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.Contoh: Pergaulan bebas yang
saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan
nilai-nilai yang dianut generasi tua.
Jadi
kesimpulannya faktor ekonomi dalam
kehidupan bersosial budaya memberi dampak yang besar bagi masyarakat mulai dari
setiap lapisan masyarakat.Faktor ekonomi juga merubah sistem kehidupan
bermasyarakat dan pola hidup dan pergaulan mereka serta memberi dampak negatif
dan juga dampak positif.Selama ekonomi dan beberapa faktor lain yang
mempengaruhi stratifikasi sosial masih ada maka perbedaan dalam masyarakat
dalam berperilaku,pola kebiasaan dan jaringan pertemanan akan selalu ada.
Referensi
:
http://jolompong.blogspot.com/2011/01/dampak-positif-dan-negatif-stratifikasi.html