Nyan Cat

Friday, October 7, 2011

Shift Paradigm

Shift paradigm atau dalam bahasa Indonesianya adalah pergeseran paradigma atau perubahan pola pikir pada diri manusia.Menurut Thomas Kuhn dalam bukunya yang berpengaruh The Structure of Scientific Revolutions (1962) perubahan dalam asumsi dasar, atau paradigma , dalam putusan teori dari ilmu pengetahuan . Hal ini berbeda dengan idenya ilmu pengetahuan normal .Tapi menurut Saya,Shift Paradigm adalah perubahan pola piker yang terjadi pada individu atau sekelompok orang karena adanya keterbukaan pada dirinya untuk menyerap suatu informasi yang akhrinya mengubah cara pandangnya,atau dengan kata lain Shift Paradigm adalah keterbukaan pikiran dalam menerima suatu pemikiran atau informasi yang berbeda dan menghasilkan cara pandang baru.
Shift paradigm sebenarnya dapat dianggap sebagai suatu gejala atau fenomena sosial.Dapat dikatakan begitu karena perubahan pola pikir ini biasanya muncul dari kalangan penguasa atau orang-orang penting yang mengemukakan pendapatnya tentang suatu hal,contohnya dalam mengemukakan pendapat tantang sains atau ideology tertentu oleh orang yang mempunyai kharisma.Sebagian masyarakat awam yang tidak mengetahui apa-apa yang setelah mengetahui informasi yang dikemukakan kaum penguasa atau orang penting tersebut secara tidak langsung telah menanamkan informasi yang baru diketahuinya ke alam bawah sadarnya sehingga mempunyai pemikiran yang sama seperti yang dia dengarkan atau lihat.Hal inilah yang terkadang menjadi masalah,jika si sumber informasi atau si pemberi pendapat tersebut pendapatnya salah,maka masyarakat tadi juga memiliki pemikiran yang salah pula.
Pergeseran pola pikir ini lebih sering terjadi dalam bidang politik,sains,dan permasalah sosial budaya.Beberapa pendapat para ahli dalam bidang sains pernah melakukan kesalahan,seperti teori yang mengatakan bahwa Bumi itu datar,lalu pada jaman tersebut hamper semua orang beranggapan sama hingga akhirnya Colombus melakukan perjalanannya dan menemukan bahwa Bumi itu bulat,lalu pendapat Colombus juga diperkuat oleh Gelileo Galilei yang menemukan teleskop pertama dan menggunakannya untuk melihat luar angkasa.Setelah itu teori tentant Bumi itu datar akhirnya diganti.Itulah kira-kira yang disebut shift paradigm.
Sampai sekarangpun sebenarnya masih ada beberapa orang yang akhirnya membuat suatu organisasi yang bernama Flat Earth Society, mereka beranggapan bahwa Bumi itu datar,dan mereka menganggap bahwa bukti-bukti yang telah ditemukan sampai saat ini oleh NASA dan Amerika adalah suatu rekayasa digital atau konspirasi yang digunakan untuk tujuan tertentu.Dalam hal ini sebaiknya paradigm seseorang dapat terbagi menjadi 3.Yang pertama tetap percaya bahwa Bumi itu bulat.Yang kedua kemungkinan besar hanya segelintir orang yang merubah pemikirannya bahwa Bumi sebenarnya datar.Dan yang ketiga adalah tidak percaya pada pihak mana pun dan mungkin memiliki pendapat sendiri atau akan mempercayai jika sudah benar-benar mendapatkan bukti yang kongkrit dan benar.
Dan ada beberapa contoh yang lebih mudah dan lebih efisien untuk menjelaskan apa itu shift paradigm.Seperti yang dilakukan Thomas Kuhn.Dia menggunakan lukisan ilusi mata.Pada lukisan ilusi mata tersebut,terdapat lukisan kepala seekor bebek.Tapi setelah gambar itu dilihat secara terbalik,maka yang muncul adalah lukisan kepala kelinci,dan akhirnya ada 2 kelompok,yaitu yang menggap bahwa gambar tersebut adalah kelinci,dan yang menganggap bahwa lukisan itu adalah bebek.Lalu Thomas Kuhn menyimpulkan bahwa shfit paradigm dapat menimbulkn perbedaan.Dan perbedaan dapat mengarah pada perpecahan dalam suatu kesatuan atau paling tidak dapat menimbulkan perbedaan.
Bagi Sendiri,shift paradigm secara tahu atau tidak dikethui memang bisa membuat kekacauan dalam suatu kesatuan.Bisa karena perbedaan ideologi atau pemikiran.Contoh nyatanya saja di Indonesia,banyak sekali terjadi perpecahan karena perbedaan prinsip.Dapat dilihat dari banyaknya kasus perceraian dikarenakan beberapa masalah,seperti ekonomi,perselingkuhan,ketidaksamaan prinsip dalam berumah tangga.Perbedaan prinsip berumah tangga tersebut dapat berujung pada berceraian .
Beberapa shift paradigm yang terjadi di Indonesia antara lain adalah perubahan pola piker dari masyarakat pedesaan yang pergi merantau ke kota besar.Jika di pedesaan mereka hidup bergotong royong,mengutamakan kebersamaan,setelah pindah ke kota mereka harus berusaha bertahan hidup dan mengubah pola piker mereka dan lebih individualis,tidak perhatian dengan keadaan sekitarnya dan menjadi lebih egois.
Lalu contoh lainnya adalah pola piker yang berubah dari anak-anak ke remaja,remaja ke dewasa,dan dari dewasa ke orang tua.Pada pemikiran masa anak-anak,mereka hanya berpikir tentang bermain dan berteman,masih jarang yang memikirkan masa depannya ingin menjadi apa dengan serius.Biasanya hal ini terjadi pada anak TK sampai anak SD kelas 6.Lalu pada masa SMP pola piker mereka sudah berubah,mereka sudah masuk pada tahap remaja.Pada tahap ini mereka masih dalam masa peralihan dari anak-anak ke remaja dan cenderung emosional dalam bertindak,tidak berpikir panjang.Setelah mereka lulus SMP dan melanjutkan ke SMA atau sederajat,mereka mulai memikirkan masa depan walaupun ada beberapa yang belum memikirkannya atau belum memiliki tujuan yang jelas.Tapi pada masa ini mereka sudah mulai mencari jati diri asli mereka dan banyak yang mulai kebingungan akan dirinya sendiri.Masa ini bisa disebut peralihan dari remaja ke dewasa.
Setelah mereka lulus SMA,mereka sudah mulai masuk pada masa dewasa.Setelah lulus SMA ada yang melanjutkan pendidikannya dan ada yang langsung mencari kerja atau menikah.Pada masa tersebut mereka sudah masuk pada masa dewasa.Masa-masa mereka sudah mementingkan masa depan diri sendiri atau bahkan terlihat individualis realis.Pada tahap ini mereka sudah memikirkan rencana masa depan dengan jelas dan mencari pasangan hidupnya.Pada masa dewasa ini kira-kira mulai berakhir pada umur 50 atau jika sudah punya anak.Setelah menikah dan punya anak,mereka sudah mulai menyiapkan yang terbaik untuk hidup keluarga mereka sendiri dan sudah mulai pasif dalam bertindak.Mereka lebih bijaksana dan lebih tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan karena mereka telah hidup cukup lama.
Tapi pada dasarnya shift paradigm atau pergeseran pola pikir itu sangat sulit dijelaskan karena cakupannya yang luas dan bersifat sensitif karena menyangkut pendirian,pola pikir dan ideologi seseorang.Tapi untuk itu memang diperlukan kedewasaan dan keterbukaan yang kuat dan tersaring dengan baik.Karena jika kita terlalu terbuka,kita tidak bisa menyaring pemikiran yang buruk.Kita bisa saja menjadi terjerumus ke dalam hal-hal negatif karena pengaruh luar.Sebaiknya kita harus bisa mengambil hal-hal positifnya dan menolak hal negatifnya sehingga kita bisa bertukar pikiran dengan sesama tanpa perlu mengubah prinsip atau pola pikir kita sendiri.
Tapi pada kenyataannya,di Indonesia,sebagian besar permasalahan,banyak disebabkan karena shift paradigm.Hal ini bisa terlihat pada remaja dan anak-anak yang masih bersekolah.Mereka pada masa-masa seperti itu sudah merokok dan ikut tawuran.Hal ini bisa disebabkan oleh bermacam-macam faktor.Bisa dari faktor lingkungan atau faktor keluarga.Tapi kebanyakan kasus terjadi karena faktor lingkungan yang terlalu bebas dan tidak diatur.Mereka mencari apa tujuan adan jati diri mereka sendiri dan terkesan labil atau bahasa gaulnya adalah “ababil”(ABG Labil).Selain itu ada lagi faktor dari globalisasi yang terlalu transparan hingga tak ada batas antar negara dalam hal informasi.
Mereka mulai mengikuti gaya-gaya kebaratan dengan versinya sendiri padahal sebagian besar masyarakat Indonesia mengalami culture lack(kecacatan budaya).Sehingga hal ini menyebabkan mereka tidak mampu menyesuaikan budaya sendiri dengan budaya asing yang mereka dapatkan dari berbagai macam media,seperti internet,televise,Koran dan lain-lain.Hal ini yang kemudian menjadi masalah serius,apakah pada generasi berikutnya,Indonesia akan dipimpin oleh anak-anak remaja yang dikatakan gagal dalam menyesuaikan diri dengan budayanya sendiri.
Salain dari anak mudanya sendiri,para pemerintah sekarang juga sepertinya mengalami pergeseran pola pikir.Terlihat dari kasus korpsi yang telah terjadi.Dari masa ke masa,kasus korupsi selalu bertambah dan meningkat jumlahnya.Pemikiran bahwa menjadi pejabat,anggota pemerintah bisa dijadi profesi yang mampu menghasilkan uang lebih telah mengubah pendirian setiap orang.Semua cara dihalalkan dan tidak mempedulikan sekitarnya.Pola pemikiran inilah yang dapat merusak bangsa dan merugikan rakyat pada generasi berikutnya.Karena tindakan wakil negara juga dicontoh oleh rakyatnya.
Perubahan pola pikir selain mempunyai dampak buruk juga mempunyai dampak yang baik.Yaitu keterbukaan dengan syarat orang yang menerima suatu informasi bisa menelaah dengan baik dan tidak diterima mentah-mentah.Informasi yang didapatkan bisa dijadikan acuan untuk lebih mengetahui tentang pola pikir lainnya sehingga pemikiran kita tidak berputar pada apa yang sekarang kita yakini.Selain itu kira juga bisa menambah pengetahuan lain tentang suatu ideology suatu kelompok minoritas ataupun mayoritas sehingga kita tidak langsung member cap atau label tertentu kepada kelompok-kelompok besar maupun kelompok kecil tanpa mengetahui pandangan kelompok-kelompok tersebut.
Shift paradigm itu penting , kecuali paradigma itu negatif atau bahkan salah. Berarti ada dua macam paradigma? Betul. Ada yang positif dan juga negatif seperti yang sudah dijelaskan diatas. Dan kita pasti akan memilih yang positif. Perlu diketahui, paradigma, secara langsung atau tidak, terbentuk atau bahkan dibentuk oleh pola asuh orangtua/keluarga, lingkungan sekitar, dan media. Saya akan mengupas yang pertama lebih dahulu.

Pola asuh orangtua/keluarga. Sebagian kalian pasti akan mengecam saya dengan pernyataan saya ini. Mereka menganggap keluarga mereka yang paling baik. The best family in the world. Oke, tapi sadari bahwa tidak semua pendidikan orangtua positif. Sengaja maupun tidak.

Sebagai contoh, apakah kalian masih ingat pepatah yang mungkin disematkan di benak kalian oleh orangtua kita, "bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian"? Sebuah pepatah yang sebenarnya memiliki maksud baik tapi dengan pemilihan kata yang salah. Salah? Yap, di kalimat tersebut ada kata 'sakit' yang disandingkan dengan kata 'dahulu'. Yang perlu kita ingat adalah kata-kata memiliki kekuatan besar untuk mengubah pemikiran. Dan kata 'bersakit-sakit dahulu' jelas memiliki kekuatan negatif.
Perubahan Paradigma menggerakan kita dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain, dan perubahan paradigma tersebut menghasilkan perubahan yang kuat. Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dan perilaku kita, dan akhirnya sumber dari hubungan kita dengan orang lain.Ada sebuah contoh perubahan paradigma, mari kita ikuti:

""Saya ingat sebuah perubahan paradigma kecil yang saya alami pada suatu pagi dalam sebuah gerbong kereta. Orang-orang sedang duduk dengan tenang --- sebagian sedang membaca surat kabar, sebagian sedang melamun, sebagian lagi beristirahat dengan mata terpejam. Suasananya tenang dan damai.Lalu tiba-tiba, seorang pria dan anak-anaknya masuk ke dalam gerbong. Anak-anak tersebut begitu berisik dan ribut tak terkendali sehingga segera saja keseluruhan suasana berubah.

Pria tersebut duduk di sebelah saya dan memejamkan matanya, agaknya tidak peduli akan situasi saat itu. Anak-anaknya berteriak-teriak, melemparkan barang-barang, bahkan merenggut koran yang sedang di baca orang. Sangat mengganggu. Namun pria yang duduk disebelah saya ini tidak berbuat apapun.Sulit untuk tidak merasa jengkel. Saya tak mengerti ia dapat begitu tenang membiarkan anak-anaknya berlarian liar seperti itu dan tidak berbuat apapun untuk mencegah mereka, sama sekali tidak bertanggung jawab. Sangat terlihat bagaimana semua orang lain di dalam gerbong juga merasa terganggu.

Akhirnya, dengan rasa sabar dan pengekangan diri yang luar biasa, saya menoleh ke arahnya dan berkata, "Pak.. anak-anak anda benar-benar mengganggu banyak orang. Dapatkah anda mengendalikan mereka sedikit?"Orang itu mengangkat dagunya seolah baru tersadar akan situasi di sekitarnya lalu berkata dengan sedih, "Oh.. anda benar. Saya kira saya harus berbuat sesuatu. Kami baru saja dari rumah sakit dimana ibu mereka meningal satu jam yang lalu. Saya tidak tahu harus berpikir apa, dan saya kira mereka juga tidak tahu harus bagaimana menghadapinya."Dapat anda bayangkan bagaimana perasaan saya saat itu? Paradigma saya berubah. Tiba-tiba saya melihat segalanya secara berbeda, dan karena saya melihat

dengan cara berbeda, saya berpikir dengan cara berbeda, saya merasa dengan cara berbeda, saya berperilaku dengan cara berbeda.Kejengkelan saya seketika hilang. Saya tidak perlu lagi khawatir untuk mengendalikan sikap atau perilaku saya; hati saya dipenuhi dengan kedukaan yang dirasakan pria itu. Perasaan simpati dan kasihan mengalir dengan deras. "Isteri anda baru saja meninggal? Oh, saya turut berduka. Dapatkah anda menceritakannya kepada saya?Apa yang dapat saya lakukan untuk membantu?" Segalanya berubah dalam seketika.

Banyak orang mengalami perubahan fundamental dalam cara berpikir mereka justeru ketika mereka menghadapi krisis yang mengancam jiwa dan tiba-tiba melihat prioritas mereka dengan cara yang berbeda, atau ketika mereka tiba-tiba melangkah ke dalam sebuah peran yang baru, misalnya peran suami isteri, orang tua, pemimpin dan sebagainya.
Referensi:

No comments:

Post a Comment