Nyan Cat

Sunday, March 24, 2013

Hubungan Antara Ekonomi Dengan Kehidupan Sosial Budaya




Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa faktor ekonomi memang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.Ekonomi memang mencakup banyak bidang dalam hidup ini contohnya dalam bidang sosial budaya yang akan Saya jelaskan hubungannya.
Faktor Ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat memegang peranan penting  dalam menentukan tingkatan status sosial seseorang atau sekelompok orang di dalam lingkungannya.Sebenarnya di dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat status sosial seseorang,yaitu faktor ekonomi,faktor pendidikan,faktor keturunan dan pekerjaan seseorang.Tetapi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia umumnya faktor ekonomi adalah hal dapat dikatakan sebagai tolok ukur status sosial seseorang.
Seseorang dengan tingkat kekayaan yang tergolong tinggi akan berbeda pola hidup dan kebiasaannya dibandingkan dengan orang yang tingkat ekonominya dibawah standar pada masyarakat tersebut.Jika seseorang yang ekonominya menunjang,umumnya dia tidak akan pergi makan di restoran – restoran murah pinggir jalan atau berrekreasi di tempat-tempat lokal,sedangkan untuk orang-orang yang tingkat ekonominya rendah mereka lebih sering makan di warung-warung nasi atau paling tidak mereka membeli bahan makanan dan memasaknya sendiri.Perbedaan yang terlihat jelas juga tampak dalam bagaimana mereka berpenamilan dan bertutur kata.Orang-orang dengan tingkat status tinggi akan berpenampilan lebih elegan dan berbicara dengan sopan dan halus,sedangkan untuk masyarakat dengan status sosial rendah umumnya berpenampilan tidak menarik dan kurang memperhatikan penampilannya,dalam berbicara pun mereka sering menggunakan kata-kata yang kasar dan kurang sopan di dengar.Dan dengan adanya perbedaan kebiasaan dan pola hidup tersebut muncullah yang disebut stratifikasi social atau bisa disebut juga kasta.
Stratifikasi sosial tentunya memiliki memiliki beberapa dampak yang terjadi dalam kehidupan sosial,selain dampak negatif ada pula dampak positifnya.Berikut dampak positif dan negatif dari stratifikasi sosial:
1. Dampak positif Stratifikasi Sosial
Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contoh: Seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan. Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada. Pembangunan berbagai sarana dan prasarana transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel dapat menimbulkan efek ekonomi berganda yang cukup besar, baik dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan investasi dalam perekonomian lokal dan regional.
Kurang tanggapnya pemerintah dalam menanggapi prospek perkembangan ekonomi yang dapat diraih dari tansportasi merupakan hal yang seharusnya dihindari. Mereka yang mempunyai kendaraan lebih bagus atau mewah dari pada yang lain maka akan berkedudukan diatas yang lainnya yang tidak mempunyai kendaraan yang lebih mewah. Mewah tidaknya kendraan dan banyaknya kendaraa pribadi yang dimiliki menempatkan pemiliknya pada status social yang lebih tinggi.
2. Dampak negativ Stratifikasi Sosial
Umumnya ada tiga dampak negative dalam  stratifikasi sosial yaitu :
1.      Konflik antar kelas
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas-kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.

2.      Konflik antar kelompok social
Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologo, profesi, agama, suku,dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik. Contoh: tawuran pelajar.
3.      Konflik antargenerasi
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.

Jadi kesimpulannya faktor ekonomi  dalam kehidupan bersosial budaya memberi dampak yang besar bagi masyarakat mulai dari setiap lapisan masyarakat.Faktor ekonomi juga merubah sistem kehidupan bermasyarakat dan pola hidup dan pergaulan mereka serta memberi dampak negatif dan juga dampak positif.Selama ekonomi dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi stratifikasi sosial masih ada maka perbedaan dalam masyarakat dalam berperilaku,pola kebiasaan dan jaringan pertemanan akan selalu ada.

Referensi :
http://jolompong.blogspot.com/2011/01/dampak-positif-dan-negatif-stratifikasi.html

No comments:

Post a Comment